Rabu, 16 Februari 2011

Tragedi bulan Cinta

                Tepatnya bulan Januari awal Tahun 2011 aku berkenalan dengan seorang pemuda dari korea, Jeun begitu aku menyebutnya, dari awal dia datang ke toko tempat aku bekerja, aku sudah mulai ada rasa yang berbeda, bukan seperti pelanggan - pelanggan yang biasa datang, dia begitu santun dan murah senyum.

   aku ingat betul saat pertama Jeun datang ke toko hanya untuk membeli madu, katanya seh orang korea suka makan madu, apalagi madu yang ada di toko tempat aku kerja, entah karena memang madunya bagus atau karena ada alasan lain, dari pas pertama dia belanja akulah yang melayani dengan ramah dan sopan, sampai - sampai dia bilang kalau aku ini manis dan lucu, mungkin karena puas dengan layananku dia sampai - sampai borong madu dari yang harganya murah sampai yang mahal, maklumlah untuk ukuran orang seperti saya harga di toko mahal, setelah selesai bayar dan memperhatikan apakah semua barang yang di beli sudah di masukkan ke kantong oleh kasir atau belum, Jeun meminta tolong ke aku untuk menemani ke parkiran mobil untuk mermbantu membawa barang belanjaan yang lumayan banyak, dari sinilah aku bisa lebih dekat dengan jeun, dari aku mengantar dialah aku bisa dapat nomor ponsel dan alamat apartemennya yang berada di bilangan kuningan.

       09:30wib, selasa tepat tanggal 25, aku masuk pagi, tapi kok sampai jam satu siang belum ada pelanggan yang belanja, karena bete akhirnya aku iseng - iseng dengerin musik, tak di sangka jeun datang dengan pakaian yang modis gaya anak muda korea," Selamat siang...! ucap jeun', siang iya bisa saya bantu....? aku mau beli madu lagi, soalnya yang kemaren habis aku bagi ke saudara dan teman - teman katanya..."" iya silahkan, mau madu yang seperti kemarin atau mau jenis yang lain...?tanyaku'' aku mau yang seperti kemaren aja, soalnya semua suka, oke tunggu di kasir aja, nanti aku bawa ke kasir madu-madunya,seperti biasa setelah selesai dia minta di antar ke parkiran, hampir tiap hari jeun datang ke toko, mulai dari beli barang-barang yang menurut aku penting sampai yang tidak penting sama sekali, tapi itu membuatku senang karena bisa melihat dia tiap hari,

    entah kenapa sudah empat hari ini Jeun tak nampak di toko, dari pagi sampai aku pulang dia tak nampakkan batang hidungnya, sampai-sampai kalau aku masuk pagi pulang jam lima sore, malamnya aku sms teman hanya untuk menanyakan apakah jeun datang atau tidak, tapi hasilnya nihil dia tidak datang, aku mulai gelisah aku juga tidak tahu kenapa bisa segelisah ini, akhirnya aku memberanikan diri untuk kirim pesan ke ponsel Jeun, tapi tak ada balasan, aku telphon tak ada jawaban, hari ke lima sampai ke sepuluh akhirnya orang yang aku pikirkan datang, tapi kali ini dia kelihatan lesu dan kusut, aku beranikan tanya, kok kamu kelihatan kusut dan lesu...? apa sedang sakit atau kenapa...? tidak kenapa-kenapa kok cuman seidikit capek aja karena banyak kerjaan aku juga sering lembur makanya aku tak datang beberapa hari ini, jawabnya'' sekarang mau beli madu atau apa...?? tidak aku cuman mau ngajak kamu makan siang aja, kan sekarang jam makan siang, kamu maukan aku ajak makan....? ajaknya, iya aku mau,
setelah dapat tempat makan yang cocok kamipun pesan makan, ternyata selera makan kami sama, sama-sama tak suka pedas dan sama-sama suka makanan tradisional, di tempat makan inilah jeun mengutarakan isi hatinya, dia bilang kalau selama ini dia suka sama aku, tapi takut bicara karena takut sudah ada yang punya, akupun sama kalau selama ini aku juga suka sama dia, kami komitmen di tanggal 05-02-2011 aku dan jeun jadian, menjadi sepasang kekasih beda ras dan bangsa, setelah kami pacaran aku serasa punya sopir dan tukang ojek pribadi, pulang dan berangkat kerja selalu di antar.

    malam minggupun tiba Jeun ngajak nonton bareng di XX1 di salah satu mall di jakarta selatan, dari yang memilih film sampai tempat duduk dan makan aku seahkan ke jeun, karena memang selera kami sama, yang beda cuman warna kulit, tepat pukul sepuluh aku dan jeun selesai nonton, tapi kali ini jeun mengajak aku untuk amen ke apartemennya yang bisa di bilang mewah dan keren banget, akupun menyetujuinya, sesampainya d tempat jeun, aku langsung di kasih jus timun, minuman favoritku, kami ngobrol panjang lebar, sebenarnya jeun tinggal sama orangtuanya, tapi sekarang meeka sedang berada di medan untuk urusan bisnis, tiba-tiba dai belakang jeun memelukku dengan eat dan membisikan kata-kata aku cinta kamu widy'' merinding hanyut dalam ucapan jeun, rasanya aku terbang ke surga, langsung aja aku buang jauh-jauh lamunanku, jeun...'' kamu kenapa kok tiba-tiba romantis banget tidak seperti biasanya...?? aku hanya ingin memelukmu saja, apalagi lusa adalah hari valentine, aku tdak mau kehilanganmu widy aku takut kehilanganmu widy, kutatap mata jeun yang memerah, jeun aku sayang kamu aku tak mungkin meninggalkanmu, sambil kupeluk erat tubuh wangi jeun,
   kaena sudah larut malam aku meminta jeun untuk mengantarkanku pulang, aku di anatar memakai sepeda motor, kata jeun dia ingin menikmati jalan jakarta dengan sepeda motor, aku menurut saja, di pejalanan jeun terus bilang cinta-cinta , aku jadi heran ada apa ini, jeun kamu kenapa...? kayak mau berpisah aja, tanyaku..? tidak kok aku cuman ingin mengucapkan rasa sayang aja, mana tau besok aku sudah tak bisa bilang cinta lagi ke kamu sayang....! ku pukul kepala jeun, sambil ku peluk erat, kamu ngomong apa seh, jangan begitu, ucapku..;;''
sesampainya di depan rumahku seperti biasa jeun memelukku dengan erat tan berkali-kali dia mencium keningku, aku sayang kamu widy aku cinta kamu,
 iya aku tahu, aku juga sayang kamu jeun, tapi ini sudah malam tidak enak ma tetangga, sekarang kamu pulang dan istirahat, tapi kelihatannya jeun tidak rela pergi meninggalkanku,
   akhinya jeun melaju dengan motornya pulang ke rumahnya, tepat pukul 10:30 hanphon aku berdering, ada nomor tidak di kenal dari sapa nie, ucapku,
 aku: halllooo selamat pagi....!
polisi: maaf apakah ini widy...?
aku: iya saya sendiri.." ini dari mana...?
polisi: kami dari kantor polisi, kami ingin mengabarkan kalau saudara jeun mengalami kecelakaan, dan korban meninggal di tempat,''
aku: apa pak...? saya tidak salah dengar, salah nomor mungkin...? atau bukan widy aku kali pak...?
polisi:saudara widy mulya kan....? kaena di nomor yang tercatat nomor anda makanya kami menghubungi anda, aku: panik, kaget, aku pun langsung pingsan, sadar-sadar sudah di ruang kesehatan tempat aku bekerja, setelah sadar aku menuju ke rumah sakit tempat jeun di rawat, sesampainya di rumah sakit aku pinsan lagi, tapi kali ini tidak lama, karena da team dokter yang langsung menangani aku, kata pak polisi jeun kecelakaan di jalan casablanka pukul satu dini hari, berati setelah dia dari rumahku, air mata ini rasanya tak mau berhenti mengalir, akupun  langsung mengabai orang tua jeun yang di medan, aku baru sadar kalau malam kemaren adalah malam terakhir aku bersama jeun kekasihku dari korea...'' Jeun I LOVE YOU....!


Jakarta. 17-02-2011
By : PUJI ONO